Haid bukan hal yang tabu!

tema ini terinspirasi dari kajian bersama ning nuvis yang membahas mengenai fikih perempuan. tak jarang teman-teman banyak sekali perempuan muda khususnya, yang kurang paham mengenai fikih perempuan secara komprehensif. bahkan membahas mengenai haid merupakan sesuatu hal yang tabu dan memalukan, allah berfirman dalam Q.s Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi : 

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

ayat tersebut merupakan bukti sayangnya allah kepada makhluknya yaitu perempuan melalui pengalaman biologis. bukan semata-mata dianggap perempuan haid adalah perempuan yang kotor. padahal yang kotor itu bukan tubuhnya perempuan, tapi darah haidnya. sering kita mendengar, perempuan adalah makhluk yang kurang agama karena mengalami haid. padahal haid itu merupakan pemberian dari allah dan tidak ada hubungannya dengan akal dan spiritualitasnya perempuan. 

perempuan yang sedang haidpun masih bisa untuk beribadah seperti berdzikr, membaca sholawat. bahkan membuat orang lain senangpun itu merupakan ibadah. ini merupakan sesuatu hal yang patut kita luruskan, karena tak jarang banyak alasan-alasan perempuan yang tidak boleh menjadi pemimpin, tidak boleh sekolah karena pengalaman biologisnya. sehingga hal itu dilegitimasi dan dianggap benar oleh sebagian masyarakat. 

perempuan ketika haid memang mengalami sindrom pramenstrausi yaitu perubahan suasana hati, kram dan marah. tapi banyak sekali buktinya pada saat ini perempuan untuk terjun dalam dunia publik, karena mereka yang bisa melatih untuk mengendalikan emosi. 

menurut Kh. husein muhammad dalam bukunya "islam ramah perempuan" menyatakan bahwa perempuan memang mengalami pengalaman biologis yang berbeda dengan laki-laki. tapi hal itu jangan dilegitimasi bahwa seolah-olah perempuan tidak boleh terjun dalam urusan publik karena haidnya dan lain sebagainya. 

maka, dapat disimpulkan, bahwa pengalaman biologis yang dialami oleh perempuan itu adalah pemberian dari allah dan bukan sebuah kekurangan. maka kita sebagai manusia patut menghargainya. karena perempuanlah induk yang melahirkan generasi.  




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Kretek : Perempuan perokok hingga Trauma 65

pembullyan yang dilakukan anak sekolah, salah siapa?